Tentang Desa Nogosari Ngadirojo Pacitan

Tentang Desa Nogosari Ngadirojo Pacitan

Nogosari adalah sebuah desa di kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Indonesia. Penduduknya bermata pencaharian mayoritas Petani, Pedagang, Pegawai Negeri, swasta, Dll.

Desa Nogosari


Desa Nogosari terdiri 4 Dusun :
1. Dusun Margodadi
2. Dusun Dilem
3. Dusun Mukus
4. Dusun Pucang Palet
· Rukun Warga ( RW ) : 4 RW
· Rukun Tetangga ( RT ) : 21 RT

Geografi

Batas wilayah Desa Nogosari :
- Sebelah Utara : Desa Wonokarto
- Sebelah Timur : Desa Wonodadi Kulon
- Sebelah Selatan : Desa Bodag
- Sebelah Barat : Desa Tanjung Lor dan Desa Wonosidi Kec. Tulakan.

Letak geografis Desa Nogosari terletak di Kecamatan Ngadirojo bagian utara. Sebagian besar daerah pegunungan yang memanjang dan membujur ke Utara. Sedangkan luas Desa Nogosari 358,355 Ha dengan pemanfaatan lahan sebagai berikut :

· Sawah : 18,159 Ha
· Tegalan / Ladang : 87,159 Ha
· Pemukiman : 53,495 Ha
· Pekarangan : 199,952 Ha
· Lapangan Olah Raga : 0,794 Ha
· Kuburan : 0,411 Ha
· Kebun / Hutan : 255,94 Ha
· Tanah Kas Desa : 18,733 Ha

Orbitasi

Desa Nogosari berada di 5 Km dari Ibu Kota Kecamatan Ngadirojo sedangkan jarak ke Ibu Kota Kabupaten Pacitan 43 Km. Sedangkan lama menempuh ke Ibu Kota Kabupaten Pacitan rata-rata 1,5 jam dengan sepeda motor dengan kondisi jalan beraspal.

Dasar

Perlombaan Desa tahun 2014 yang diikuti oleh Desa Nogosari Kecamatan Ngadirojo dilaksanakan berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ( Lembaran Negara R I Tahun 2005 Nomor 158 )
4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 tentang Kelurahan ( Lembaran Negara R I Tahun 2005 Nomor 158 )
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
6. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan
7. Surat Gubernur Jawa Timur Nomor 414.1/816/206/201 tanggal 30 Januari 2013 tentang Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan Tahun 2014
8. Surat Bupati Pacitan tanggal 7-11-2013 Nomor : 414.4/1222/408.50/20013 Perihal Perlombaan Desa dan Kelurahan Tahun 2014
9. Surat Camat Ngadirojo tanggal 4-3-2013 Nomor 414.4/488/408.71/2013 Perihal Perlombaan Desa dan Kelurahan Tahun 2014.

ASAL USUL DESA NOGOSARI

Menurut cerita para sesepuh yang turun temurun bahwa Desa Nogosari awal mulanya ada seseorang yang lelono dari utara tepatnya dari Ponorogo. Beliau adalah prajurit Betoro Katong Bupati Ponorogo dikala itu. Beliau lelono kearah selatan , suatu saat tibalah disuatu tempat dan beristirahat di tempat tersebut bahkan bermukim disana karena sangat cocok dengan tempat tersebut. Tempat tersebut dinamai Plelesan. Tempat tersebut semakin banyak diminati orang karena ingin nyantrik atau mencari pengalaman dengan orang yang ditokohkan tersebut. Oleh warga orang tersebut diberi sebutan Ronggo Plelesan. Beliau sangat dihormati dan disegani oleh semua warga di daerah tersebut, dan bahkan semakin banyak dikenal orang dari daerah lain. Setelah Ronggo Plelesan wafat digantikan oleh salah satu dari cantriknya yang bernama Mbah Contiko yang berada di Plelesan, Dusun Krajan atau Dusun Margodadi yang sekarang ini. Tak ubahnya Ronggo Plelesan Mbah Contiko juga dihormati dan disegani oleh warganya. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman datang pula ulama dari Jawa Tengah bermaksud menyiarkan agama Islam yang tidak lain adalah prajurit Pangeran Diponegoro yang dikenal dengan nama Eyang Yahudo atau Yudonegoro.

Kedatangan Eyang Yahudo diterima dengan baik oleh warga maka dengan demikian perkembangan wilayah itu lebih maju utamanya di bidang keagamaan maupun bidang-bidang lainnya. Secara kebetulan didaerah ini tumbuh pohon Nogosari, maka kemudian daerah ini dinamakan Desa Nogosari. Sampai saat ini pohon Nogosari masih banyak tumbuh dimakam Eyang Yahudo di Nogosari. Keturunan Ronggo plelesan kini menyebar baik di Desa Nogosari maupun di daerah lain. Setelah Mbah Contiko wafat diganti oleh Eyang Poncoikromo sebagai Bekel /Demang/ Lurah Nogosari.

Desa Nogosari telah mengukir sejarah bangsa saat Panglima Besar Jendral Sudirman berada di Nogosari dari tanggal 14 Pebruari 1949 sampai 20 Pebruari 1949, ketika perang gerilya mempertahankan tanah air Republik Indonesia yang akan direbut kembali oleh Belanda. Dari berbagai data tersebut diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Desa Nogosari dengan tekad yang sungguh-sungguh disertai dengan kerja keras dapat diupayakan menjadi desa yang maju, mandiri dan tidak meninggalkan nilai-nilai budaya dan nilai-nilai keagamaan menuju masyarakat yang sejahtera aman dan tenteram lahir dan batin. Seiring dari sejarah tersebut diatas, lagi pula semangat dari masyarakat yang luar biasa, maka warga Desa Nogosari membangun desanya dengan slogan Nogosari BISA, singkatan dari Berkarya, Iman,Sejahtera,Aman, yang diartikan semua warga siap berkarya dilandasi Iman dan taqwa menuju masyarakat yang sejahtera, aman dan tenteram. Desa Nogosari dalam rangka mengikuti Perlombaan Desa Tingkat Kabupaten Pacitan tahun 2014 telah mempersiapkan diri untuk mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan.

Adapun yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa atau sebutan lain di Desa Nogosari adalah sebagai berikut :

1. PONCOIKROMO
2. CITROPRAWIRO
3. PADMOWIJOYO
4. SOEKOTJO TH 1960 – 1964
5. MARTOPRAWIRO TH 1965 – 1990
6. JOKO SUPRAPTO TH 1991 – 2007
7. DWE INA SUSIANTO TH 2008 – 2009
8. SUPARMAN 2010 – 2015

Dalam upaya memberdayakan masyarakat didesa melalui : peningkatan motivasi, penguatan kelembagaan, peningkatan partisipasi swadaya dan gotong royong masyarakat di Desa Nogosari Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan perlu diadakan perlombaan desa yang terarah , terpadu, terkoordinasi dan berkelanjutan.

Pada hakekatnya perlombaan desa adalah salah satu upaya pemerintahan desa untuk mendorong peningkatan pembangunan masyarakat yang didasari tekad yang sesuai kemampuan sendiri sekaligus sebagai evaluasi terhadap keberhasilan usaha-usaha masyarakat dalam pembangunan desa dengan melihat lonjakan pembangunan yang terjadi di semua sektor dan pemerataan di seluruh wilayah desa selama tahun 2012 dan 2013 ( dua tahun terakhir ).

Dengan perlombaan desa dapat dilihat dengan jelas kemajuan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan selama kurun waktu dua tahun terakhir, sehingga dapat diketahui kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah desa dan dapat memacu pencapaian ketertiban administrasi pemerintahan, serta sebagai bahan pijakan untuk mencapai pembangunan jangka panjang .

Di kutip dari : Nogosari Bisa Blogspot
Lorok™Saya hoby mengisi waktu luang dengan ngeblog. Situs saya diantaranya : loroktm.com situs dengan konten electronic dan seputaran Pacitan. bestliriklagu.com situs dengan konten kumpulan lirik lagu terbaru dan terbaik.